Demikianbunyi surat itu: "Sebab Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk umat sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendir dan sumb-sum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita". Bukan Firman Tuhan semata. Hari ini agama menjadi pedang bermata dua bagi umat Kristen di dunia.
Berikutadalah ayat-ayat Alkitab tentang Firman Tuhan. Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. For the word of God is alive and active.
melaluiedisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks. Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab. 5:2 supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan. 5:4 tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.
Sebabfirman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Amsal 30: 5 Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya. Mazmur 119: 105
Ad 3. Sangkakala yang dahsyat bunyinya = firman pengajaran yang kuat, yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Wahyu 1:10,12, sangkakala yang dahsyat bunyinya = firman yang bisa didengar dan bisa dilihat wujudnya. Lukas 2:20, mendengar dan melihat firman adalah pengalaman gembala. Jadi, sangkakala yang dahsyat bunyinya adalah firman penggembalaan = firman pengajaran yang kuat
Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku." (ay 12)_ Daud memuji dan memuliakan nana Tuhan oleh karena Allah tidak pernah meninggalkan Dia. Allah selalu menyertai dan memberkati kehidupan-Nya. Allah terus mengasihani dan memberkati Daud karena dia selalu hidup menurut hukum dan ketetapan Allah, yakni firman Tuhan.
. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Porém a tua casa e o teu reino serão firmados para sempre diante de ti; teu trono será firme para a todas estas palavras, e conforme a toda esta visão, assim falou Natã a Samuel 716,17
Kata-kata seseorang biasanya mencerminkan kepribadian seseorang. Dari seorang penyabar akan jarang keluar kata-kata murka. Demikian juga kesombongan seseorang terdengar dari kata-katanya. Bagaimana dengan Allah? Bagaimana karakter-Nya direfleksikan oleh firman- Nya? Kita sering mengatakan bahwa firman Tuhan menguatkan dan menghiburkan hati. Itu memang benar dan itu mencerminkan sifat Allah yang setia dan membawa damai. Akan tetapi, di Surat Ibrani, sifat Allah yang lain tampak pada firman-Nya lebih tajam daripada pedang bermata dua mana kita melihat pada konteksnya di dalam Surat Ibrani sebelum perbandingan di atas keluar. Pada pasal pertama hingga pasal ketiga, penulis memperkenalkan Yesus kepada pembacanya dengan cara yang spektakuler. Yesus adalah Anak Allah, yang lebih tinggi daripada malaikat, dan juga Musa, nabi yang paling dihormati oleh orang Yahudi pembaca utama Surat Ibrani.Seperti yang sudah kita ketahui, impian orang Yahudi adalah mendapatkan perhentian di dalam Tanah Perjanjian yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham. Mereka berpikir bahwa mereka pada akhirnya akan mendapatkan itu jika mereka menjalankan hukum Musa. Namun, penulis menunjukkan bahwa pada masa hidup Musa, banyak yang tidak masuk ke dalam Tanah Perjanjian karena tidak beriman dan tidak taat kepada Tuhan 316-19. Bahkan, setelah Yosua membawa mereka masuk ke tanah Kanaan, Yosua sebenarnya belum membawa mereka masuk ke tempat perhentian 48. Di bawah Musa dan Yosua, orang Israel belum mendapatkan apa yang sebenarnya dijanjikan. Ini tidak heran, karena perhentian yang sejati hanya di dalam Kristus “Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula,” 314.Karena itu, kata “waspada” muncul beberapa kali. Penulis sadar banyak orang Yahudi yang terlena oleh identitas jasmani mereka, oleh Taurat yang mereka punyai dan praktikkan, oleh tanah yang sedang mereka tempati. Waspadalah, karena bisa saja kita merasa sudah ada bagian di dalam perjanjian Tuhan, tetapi pada akhirnya Tuhan menilai kita sebagai orang yang murtad dan tidak percaya 312-13. Orang Yahudi harus mendengar baik-baik firman Allah, baik dari Perjanjian Lama, maupun dari pengajaran Yesus dan para rasul yang mungkin belum semuanya tertulis pada waktu itu. Jika orang Yahudi tidak percaya kepada firman Allah, Allah akan menghakimi mereka dengan firman-Nya. Penampilan di luar tidak akan dapat menipu Allah,Sebab firman Allah hidup, dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh; sendi- sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya; sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. 412-13Peringatan untuk berwaspada ini juga berlaku bagi orang “Kristen” zaman sekarang. Apakah rajin menampakkan diri di gereja, ikut katekisasi, membaptiskan anak, memasukkan anak- anak ke sekolah minggu, semua fenomena ini membuktikan kita mempunyai bagian di dalam Kristus? Apalagi, jika sering tampak di gereja tetapi tidak menghormati kebaktian. Allah tidak dapat ditipu, dan firman-Nya menembusi hati terdalam. Tidak ada yang akan terlewat karena semua orang harus memberikan pertanggungan jawab. Bukankah iman akan terekspresikan pada ketaatan? Saya ingin menutup renungan ini dengan mengutip lagi dari Ibrani “Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka…. Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga,” 46, 11.24 Juni 2017
Firman Tuhan menjadi pedang bermata dua bagi setiap orang yang membaca dan memahaminya. Firman Tuhan dapat memberikan kehidupan bagi yang hidup dan kebinasaan bagi yang mati. Dalam Alkitab, terdapat banyak ayat yang menggambarkan kekuatan Firman Tuhan yang seperti pedang bermata dua. Keberhasilan dan Kegagalan Firman Tuhan membawa keberhasilan bagi orang yang mempercayainya dan mengikuti kehendak-Nya. Di dalam Kitab Suci, kita dapat membaca banyak kisah tentang keberhasilan yang dicapai oleh orang-orang yang setia kepada Tuhan. Namun, Firman Tuhan juga dapat menjadi pedang bermata dua bagi mereka yang tidak mematuhi perintah-Nya. Kegagalan dan kebinasaan menanti mereka yang tidak taat kepada Tuhan. Kebenaran dan Kesalahan Firman Tuhan adalah sumber kebenaran yang mutlak. Di dalamnya terdapat banyak ayat yang memberikan petunjuk tentang apa yang benar dan apa yang salah. Namun, Firman Tuhan juga dapat menjadi pedang bermata dua bagi mereka yang menolak untuk menerima kebenaran. Kesalahan dan kekeliruan menanti mereka yang tidak mengikuti ajaran Tuhan. Kasih dan Keadilan Firman Tuhan mengajarkan tentang kasih dan keadilan. Di dalamnya terdapat banyak ayat yang membahas tentang cinta Tuhan terhadap manusia dan keadilan-Nya yang sempurna. Namun, Firman Tuhan juga dapat menjadi pedang bermata dua bagi mereka yang tidak menghargai kasih dan keadilan-Nya. Hukuman dan kesengsaraan menanti mereka yang menolak untuk hidup dalam kasih dan keadilan Tuhan. Kegembiraan dan Kesedihan Firman Tuhan memberikan kegembiraan bagi mereka yang mempercayai-Nya. Di dalam Kitab Suci, kita dapat membaca banyak ayat yang memberikan harapan dan kekuatan bagi orang-orang yang hidup dalam iman. Namun, Firman Tuhan juga dapat menjadi pedang bermata dua bagi mereka yang tidak hidup dalam iman. Kesedihan dan dukacita menanti mereka yang tidak mempercayai Tuhan. Keselamatan dan Kehancuran Firman Tuhan adalah jalan keselamatan bagi setiap manusia. Di dalamnya terdapat banyak ayat yang mengajarkan tentang keselamatan yang tersedia melalui iman kepada Yesus Kristus. Namun, Firman Tuhan juga dapat menjadi pedang bermata dua bagi mereka yang menolak untuk menerima keselamatan. Kehancuran dan kebinasaan menanti mereka yang menolak untuk mempercayai Kristus sebagai Juruselamat mereka. Kesimpulan Firman Tuhan memang seperti pedang bermata dua. Dalam Alkitab, kita dapat membaca banyak ayat yang menggambarkan kekuatan dan kuasa Firman Tuhan. Namun, Firman Tuhan juga dapat menjadi pedang bermata dua bagi mereka yang tidak taat kepada-Nya. Oleh karena itu, marilah kita hidup dalam iman dan taat kepada Tuhan, sehingga kita dapat merasakan keberhasilan dan keselamatan yang tersedia hanya melalui Firman Tuhan yang hidup. 2021-05-25
Fiel é a palavra e digna de toda aceitação que Cristo Jesus veio ao mundo para salvar os pecadores, dos quais eu sou o principal.
firman tuhan seperti pedang bermata dua